Upaya pengurangan risiko bencana terus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang. Pada tahun 2019, BPBD Kota Semarang memiliki program upaya peningkatan ketangguhan masyarakat terhadap bencana dengan optimalisasi peran dari dasawisma. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi mengenai upaya pengurangan risiko bencana kepada perwakilan PKK pada tanggal 14 Maret 2019 di Kecamatan Semarang Tengah. IKUPI menjadi bagian dari kegiatan tersebut dengan menyampaikan materi terkait upaya-upaya pengurangan risiko yang dapat dilakukan oleh dasawisma. Ketika terjadi bencana, mayoritas korban adalah perempuan (IASC, 2006 dalam Editta, 2013). Hal ini disebabkan karena perempuan memiliki keterbatasan secara fisik serta saat terjadi bencana memiliki “tugas domestik”. Ketika bencana terjadi, perempuan akan lebih dahulu menyelamatkan anak-anak atau mungkin orang tua terlebih dahulu sebelum menyelamatkan dirinya sendiri. Oleh sebab itu, upaya pemberdayaan dasawisma untuk pengurangan risiko bencana perlu untuk dioptimalkan. Peningkatan kapasitas dan pengetahuan terkait upaya pengurangan risiko bencana perlu dilakukan sejak tahap pra bencana. Harapannya,dasawisma menjadi agen yang pro aktif dalam upaya pengurangan risiko bencana sejak tahap pra bencana. Upaya untuk meningkatkan peran dasawisma dalam pengurangan risiko bencana (Hastuti, 2016) dapat dilakukan dengan:
- Peningkatan kesadaran dalam memahami situasi lingkungan & ancaman bahaya. Kenali jenis bencana yang ada, dimana lokasinya, serta analisis penyebab bencana tersebut terjadi.
- Peningkatan pemahaman tentang kerentanan dan kemampuan untuk mengukur kapasitas yang dimiliki. Mengenali siapa saja masyarakat yang rentan di wilayah tersebut, apa saja properti atau aset yang rentan, serta sejauh mana kapasitas manajemen bencana yang dimiliki.
- Peningkatan kemampuan untuk menilai risiko yang dihadapi baik sebagai individu anggota keluarga & masyarakat. Melakukan penilaian risiko dari bencana yang terjadi secara ekonomi, kesehatan, serta dampak lainnya.
- Peningkatan kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan tindakan pengurangan risiko bencana
Setelah mengetahui penyebab hingga dampak dari bencana, maka dapat dilakukan upaya pengurangan risiko bencana, baik yang bersifat struktural maupun non-struktural.Selain itu juga dapat dipetakan stakeholder yang dapat mendukung upaya tersebut apakah dari pemerintah, swasta, NGO, masyarakat, ataupun secara individu.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh dasawisma untuk mengurangi risiko bencana banjir adalah sebagai berikut: Stop membuang sampah di sembarang tempat; edukasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah dan menjaga kualitas lingkungan kepada anak-anak,anggota PKK, dan masyarakat; 3 R (Reduce, Reuse, Recycle); menjaga sungai/ saluran air dari sampah dan limbah; serta mempertahankan Ruang Terbuka Hijau, Penghijauan. Terkait dengan tanah longsor, PKK dapat berperan untuk membantu dalam pembangunan Tanggul dan Penanaman Rumput Vetiver yang disesuaikan dengan kapasitas perempuan, maupun melalui program penghijauan. Dengan upaya diatas diharapkan dapat meningkatkan ketangguhan masyarakat terhadap bencana dengan peran aktif dari dasawisma di Kota Semarang.