Program TRANSFORM

Banjir merupakan salah satu bencana yang terjadi hampir tiap tahun dan terjadi hampir di semua wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Tengah seperti kejadian yang terjadi di Kabupaten Semarang. Kabupaten Semarang dialiri oleh Sungai/Kali Garang, Sungai/Kali Tuntang, dan Sungai/Kali Senjoyo. Sungai Garang yang merupakan salah satu sungai terbesar dengan cakupan daerah aliran sungai seluas 204km2 , berhulu di Kabupaten Semarang dan mengalir hingga Kanal Banjir Barat Kota Semarang. Pada musim hujan, Sungai Garang harus mampu menampung volume air yang cukup besar, namun kondisi yang terjadi Sungai Garang terkadang tidak mampu menampung volume air yang ada bahkan kondisi ini diperparah dengan adanya penyempitan jalan air dan terjadi sedimentasi. Di samping itu fenomena iklim seperti perubahan intensitas curah hujan sebagai dampak dari perubahan iklim berkontribusi terhadap meningkatnya kejadian bencana termasuk banjir. Hal tersebut menyebabkan peningkatan risiko banjir baik di Kabupaten Semarang maupun di Kota Semarang. Pada kondisi eksisting, di Kabupaten Semarang khususnya kecamatan Ungaran Barat dan Ungaran Timur, terdapat beberapa daerah yang telah menjadi langganan untuk banjir. Banjir tersebut meliputi semua jenis genangan yang terjadi karena air tidak dapat mengalir dengan lancar. Selain Sungai Garang, kondisi saluran drainase dan infrastruktur yang kurang berfungsi secara maksimal juga menjadi penyebab utama air menggenang di beberapa daerah di kecamatan tersebut.

Melihat kondisi tersebut, maka Inisiatif Kota untuk Perubahan Iklim (IKUPI) dengan bekerjasama dengan Mercy Corps Indonesia dan Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro menyusun Dokumen Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas untuk Kelurahan Susukan, Kelurahan Sidomulyo, Kelurahan Kalirejo, Kelurahan Ungaran, Kelurahan Bandarjo, dan Desa Lerep yang merupakan area rawan banjir. Dokumen tersebut berisi rencana aksi yang telah diusulkan melalui serangkaian workshop oleh masyarakat. Rencana aksi yang diusulkan tersebut untuk mengurangi risiko banjir di wilayahnya. Dengan adanya dokumen ini, diharapkan masyarakat Kelurahan Susukan, Kelurahan Sidomulyo, Kelurahan Kalirejo, Kelurahan Ungaran, Kelurahan Bandarjo, dan Desa Lerep menjadi lebih tangguh dalam menghadapi banjir di masa mendatang dan dapat berperan mengurangi risiko banjir di wilayahnya.

Dokumen dapat diunduh di bagian “Pengembangan Pengetahuan > Laporan/Dokumen Kegiatan > Dokumen Pengurangan Risiko Bencana Berbasi Komunitas di 6 Kelurahan Kabupaten Semarang” dan “Dokumen Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Banjir dan Longsor di Sepanjang DAS Garang”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *