Pelatihan Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik 5 Kelurahan Area Kanal Banjir Barat Kota Semarang

Kota Semarang merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang memiliki potensi besar terjadinya banjir. Salah satu penyebab banjir yang terjadi di Kota Semarang adalah kebiasaan masyarakat Kota Semarang yang belum mengelolah sampah dengan baik. Sebagai dukungan untuk Pemerintah Kota Semarang, Inisiatif Kota untuk Perubahan Iklim (IKUPI) bekerjasama dengan Mercy Corps Indonesia dengan pendanaan dari Z-Zurich Foundation, melakukan Program Ketahanan Masyarakat Terhadap Banjir di Area Kanal Banjir Barat Kota Semarang. Beberapa aktivitas yang dilakukan Program Ketahanan Masyarakat Terhadap Banjir di Area Kanal Banjir Barat Kota Semarang salah satunya yaitu Pelatihan Pengelolaan Persampahan Organik dan Anorganik untuk Kelurahan Bendan Dhuwur, Kelurahan Sampangan, Kelurahan Manyaran, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Panggung Kidul di Area Kanal Banjir Barat Kota Semarang.

Sebelumnya telah dilakukan studi banding oleh perwakilan masyarakat di 5 kelurahan tersebut menuju Desa Wisata Sukunan dan Bank Sampah Gemah Ripah Bantul untuk mempelajari cara pengolahan sampah yang baik dan benar serta bagaimana sampah bisa memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Oleh sebab itu, Pelatihan Pengelolaan Persampahan Organik dan Anorganik dilakukan untuk memberikan edukasi terkait pengolahan sampah organik yaitu pembuatan kompos dan pengolahan sampah anorganik yaitu pembuatan kerajinan sampah dari peserta studi banding tersebut kepada perwakilan masyarakat di Kelurahan Bendan Dhuwur, Kelurahan Sampangan, Kelurahan Manyaran, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Panggung Kidul.

Pelatihan pengelolaan persampahan organik dan anorganik diikuti oleh 10 orang dari masing masing perwakilan 5 Kelurahan di Area Kanal Banjir Barat Kota Semarang. Pelatihan ini diawali dengan pengantar serta pembukaan oleh tim IKUPI yaitu ibu Mega Anggraeni. Beliau menyampaikan latar belakang diadakannya pelatihan pengelolaan persampahan organik dan organik ini. Acara selanjutnya yaitu pemaparan materi pilah sampah dengan 3R oleh sdri Sri Febri Harjati. Dalam paparan tersebut, dijelaskan mengenai jenis-jenis sampah, dan bagaimana memilah sampah dengan baik.

Setelah pembukan dan paparan, dilanjutkan dengan praktik membuat kompos yang dipimpin oleh ibu Kusmiyati dengan metode tong komposter. Peserta diperlihatkan bagaimana mengolah sampah organik, yang dapat dimanfaatkan untuk membuat kompos. Berkat ilmu yang didapatkan saat studi banding menuju Desa Sukunan, beliau mengajarkan peserta pelatihan membuat pengganti dari EM4 yaitu cairan aktivator. Membuat cairan aktivator memiliki modal yang cukup mudah, yaitu buah buahan yang telah membusuk, dicampur dengan 1 liter air yang tidak mengandung kaporit maupun bahan kimia lainnya.

Selain pelatihan untuk membuat kompos dengan sampah organik dalam kehidupan sehari hari, pelatihan untuk sampah anorganik juga dilakukan yaitu membuat kerajinan bunga, dompet, serta piring dari sampah plastik. pelatihan untuk pengolahan sampah anorganik ini dipimpin oleh  Ibu Triasih dan Ibu Sumarliyah. Dengan adanya pelatihan sampah organik dan anorganik ini diharapkan semakin banyak masyarakat di Kelurahan Bendan Dhuwur, Kelurahan Sampangan, Kelurahan Manyaran, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Panggung Kidul yang dapat menerapkan kegiatan pengelolaan sampah dengan baik dalam kehidupan sehari-hari serta memberikan contoh kebiasaan baik bagi lingkungan sekitarnya.

Dokumen dapat diunduh di bagian “Pengembangan Ilmu Pengetahuan > Laporan”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *