Abstrak
Kota Semarang pernah menghadapi bencana longsor yang parah akibat perubahan iklim dan urbanisasi yang pesat. Ketahanan masyarakat, pada gilirannya, merupakan aspek yang sangat diperlukan yang dapat membantu kota mengurangi risiko longsor yang lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ketahanan masyarakat di daerah yang paling rawan longsor di Kota Semarang yaitu Sukorejo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengukur tingkat ketahanan masyarakat dalam bentuk indeks (skala 0-1). Sebagai proksi, ada empat variabel yang diadopsi dalam penelitian ini yaitu psikologis, modal sosial dan demografi, ekonomi, dan akses fasilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketahanan tertinggi terdapat pada aspek modal sosial dan demografi (0,63), sedangkan yang terendah pada aspek ekonomi (0,43). Lingkungan dengan skor ekonomi yang lebih tinggi cenderung memiliki skor modal sosial dan demografi yang lebih rendah; sedangkan mereka memiliki skor tinggi dalam aspek psikologis. Skor ketahanan masyarakat agregat (tingkat kabupaten) untuk Sukorejo adalah 0,58. Skor ini membuktikan bahwa masyarakat telah mencapai tingkat ketahanan sedang; Oleh karena itu perlu perbaikan, terutama dalam aspek kesejahteraan ekonomi. Pada akhirnya, meningkatkan ketahanan masyarakat yang terdiri dari peningkatan kesiapan ekonomi menjadi sangat penting dan strategis.