Abstrak
Emisi udara terkait dengan sektor transportasi telah diidentifikasi sebagai penghasil emisi kualitas udara ambien terbesar kedua di Indonesia. Hal ini disebabkan banyaknya kendaraan pribadi yang melakukan perjalanan dalam kota maupun antar kota. Dakam penelitian ini, survei kuesioner dilakukan di Kota Semarang dengan melibatkan 711 kendaraan pribadi yang terdiri dari mobil dan sepeda motor. Survei dilakukan di tempat parkir dan bengkel kendaraan secara acak di seluruh Kabupaten Semarang. Berdasarkan survei tempat parkir, rata-rata jarak tempuh kendaraan pribadi dalam kilometer (VKT) adalah 17.737 km / tahun. Jumlah mesin start-up mobil selama hari kerja; rata-rata akhir pekan masing-masing adalah 5,19 dan 3,79. Untuk sepeda motor rata-rata kilometer yang ditempuh adalah 27.092 km / tahun. Jumlah mesin motor yang dihidupkan pada hari biasa dan akhir pekan masing-masing adalah 5,84 dan 3,98. Survei bengkel kendaraan menunjukkan rata-rata kilometer yang ditempuh untuk sepeda motor adalah 9.510 km / tahun, sedangkan untuk mobil pribadi jarak tempuh rata-rata adalah 21.347 km / tahun. Pembacaan odometer untuk mobil pribadi menunjukkan maksimum 3.046.509 km dan minimal 700 km. Sedangkan untuk sepeda motor, pembacaan odometer menunjukkan jarak maksimum 973.164 km dan jarak minimal sekitar 54,24 km. Penelitian juga menunjukkan bahwa emisi polutan udara di rute Timur-Barat umumnya lebih tinggi daripada rute Selatan-Utara. Sepeda motor berkontribusi signifikan terhadap polusi udara perkotaan, lebih dari mobil. Dalam penelitian ini, kemacetan lalu lintas dan volume lalu lintas menyumbang lebih banyak polusi udara daripada dampak medan yang berfluktuasi.