Abstrak
Representasi dari pertumbuhan kota yang cepat diikuti dengan tingkat konversi lahan yang tinggi terlihat jelas pada kasus Metropolitan Semarang. Terletak di Pulau Jawa, ibu kota ini telah tampil sebagai kawasan perkotaan terbesar di Provinsi Jawa Tengah. Makalah ini bertujuan untuk mengkaji pola pertumbuhan perkotaan di Metropolitan Semarang dengan menerapkan dua indikator utama, yaitu (1) pertambahan luas terbangun 1972-2009 yang diindikasikan sebagai konversi lahan, dan (2) perubahan populasi antara 1991-2008. Karenanya, jarak dianggap sebagai parameter penting untuk melangkah lebih jauh dalam memeriksa pola yang muncul berdasarkan dua indikator tersebut. Penginderaan Jauh (PJ) dan Sistem Informasi Geografis (SIG) digunakan untuk menganalisis citra satelit dan pengembangan area terbangun dari periode yang berbeda. Hasil analisis menunjukkan bahwa suburbanisasi telah terjadi di Metropolitan Semarang. Pola ini sangat umum muncul di kota-kota Asia karena sangat mirip dengan pola yang ditampilkan kota-kota tertentu di negara tetangga (Jakarta, Bangkok, Metro Manila).
Kata Kunci: Pertumbuhan Kota, Semarang, Suburbanisasi, Urbanisasi