Perubahan iklim telah menjadi tantangan pembangunan global seiring meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca yang diakibatkan dari berbagai aktivitas manusia, yang pada umumnya terkonsentrasi di perkotaan. Secara global, kota adalah 3% area di permukaan bumi, namun berkontribusi atas 60- 80% konsumsi energi dan 75% emisi karbon global (UN, 2015). Walaupun perubahan iklim terdeteksi sejak revolusi industri, namun perubahan signifikan pada iklim telah berlangsung dalam 30-40 tahun terakhir.
Inisiatif Kota untuk Perubahan Iklim (IKUPI) yang awalnya dikenal sebagai Initiative for Urban Climate Change and Environment (IUCCE), didirikan untuk membantu mencapai tujuan dan mendorong ketahanan perkotaan untuk perubahan iklim dan perubahan lingkungan. IKUPI mendorong kolaborasi dan kemitraan serta keterlibatan berbagai pemangku kepentingan.
Proyek Kolaborasi
100RC / GRCN
Diinisiasi oleh Rockefeller Foundation sejak tahun 2014, bertujuan untuk membantu kota-kota di seluruh dunia agar menjadi kota yang tangguh dalam menghadapi gangguan fisik, sosial, dan ekonomi, tidak hanya tantangan yang diakibatkan oleh perubahan iklim.
ACCCRN
Program Asian Cities Climate Change Resilience Network (ACCCRN) merupakan inisiatif pengembangan jejaring ketahanan di kota-kota Asia dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Program ini diinisiasi oleh Rockefeller Foundation sejak tahun 2008.
Pengukuran Indeks Ketahanan Kota
Pengukuran Indeks Ketahanan Kota Semarang dilakukan melalui dua program: (1) Urban Community Resilience Assessment (UCRA) bekerjasama dengan World Resources Institute (WRI), (2) Perhitungan CRI yang dikembangkan oleh ARUP.