Abstrak
Melihat pentingnya hubungan antara fenomena urbanisasi dan penilaian kerentanan, studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi penilaian kerentanan tiga kota dengan ukuran berbeda yang ada di pantai utara Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Studi ini membandingkan tingkat kerentanan dari tiga kota berdasarkan ukurannya (yaitu, tingkat urbanisasi). Penilaian dalam studi ini menggunakan data sekunder terbaru dari tingkat administrasi terendah, yang disebut kelurahan. Ada dua indeks yang digunakan untuk menunjukkan tingkat kerentanan, yaitu indeks keterpaparan dan sensitivitas (ESI) dan indeks kapasitas adaptif (ACI). Dengan menggabungkan ESI dan ACI, studi menemukan bahwa kelurahan di Tegal (kota berukuran sedang) memiliki tingkat kerentanan yang sama. Kelurahan di Semarang (sebagai kota besar) memiliki kombinasi tingkat kerentanan yang lebih tinggi — hal ini menunjukkan bahwa kota tersebut memiliki sensitivitas, keterpaparan, serta kemampuan beradaptasi yang beragam antar kelurahannya. Di Lasem (kota kecil), karena keterbatasan adaptasi — terutama karena kurangnya layanan publik dan ketergantungan yang tinggi pada sektor ekonomi primer — semua kelurahannya ditemukan mengalami kerentanan. Oleh karena itu, studi inimenyimpulkan bahwa semakin besar sebuah kota, semakin banyak wilayah di kota tersebut yang akan memiliki tingkat kerentanan yang berbeda-beda, yang mengarah pada kecenderungan kerentanan yang tinggi di antara penduduknya. Di sisi lain, semakin kecil sebuah kota, semakin kecil kapasitas yang dimilikinya dalam mengurangi tantangan kerentanan yang muncul.
Kata Kunci: Jawa Tengah, Perubahan Iklim, Indonesia, Penilaian Kerentanan