Water as Leverage (WaL) merupakan program kerjasama antara Pemerintah Belanda dengan pemerintah di tiga (3) kota di Asia, yaitu: Semarang (Indonesia), Khulna (Bangladesh), dan Chennai (India). Dimulai sejak akhir tahun 2018, WaL bertujuan untuk merumuskan solusi-solusi untuk permasalahan terkait air di perkotaan. WaL merupakan upaya untuk mewujudkan ketahanan kota terhadap isu terkait air yang selaras dengan tujuan enam (6) dan 13 dalam tujuan pembangunan berkelanjutan.
Sejak tahun 2018, WaL Semarang diawali dengan proses perumusan permasalah terkait dengan isu air. Di tahun 2019, WaL Kota Semarang menghasilkan lima (5) konsep besar yang mengedepankan pendekatan terintegrasi dalam manajemen air dan pengembangan ketangguhan kota. Kelima kosep tersebut adalah (1) Resilient Kampung (Kampung Tangguh), (2) Rechanneling the City (Optimalisasi Konektivitas Aliran Air), (3) Spongy Mountain (Penyerapan Air di Wilayah Perbukitan secara Terasering), (4) dari Water Neutral Industry (Industri Ramah Air), dan (5) Integrated Coastal Management (Pengelolaan Pesisir Terpadu).
Di dalam setiap konsep memuat potensi proyek, rekomendasi kebijakan, dan instrumen yang dapat dioperasionalisasikan dengan pendekatan holistik dalam membangun ketangguhan kota terhadap perubahan iklim, dan menangani berbagai masalah dan tantangan terkait penyediaan serta pengelolaan air. Program WaL Kota Semarang dilaksanakan melalui kolaborasi dari berbagai organisasi dan institusi baik lokal, nasional maupun internasional. Tim konsorsium yang berkontribusi dalam perumusan kelima konsep tersebut antara lain: MLA+, Fabrications, Deltares, Witteveen+Bos, IDN Liveable Cities, One Architecture, Wetlands International, Sherwood, The Nature Conservancy, Alterier ten, University of Pennsylvania, Yayasan Kota Kita, Universitas Diponegoro, Unisula, dan Inisiatif Kota untuk Perubahan Iklim (IKUPI).
Hingga tahun 2020, program WaL Kota Semarang masih terus berlanjut. Fase ini mendorong proses internalisasi konsep-konsep pembangunan yang telah disusun pada tahun sebelumnya ke dalam kebijakan perencanaan menuju implementasi. Dokumen panduan desain optimalisasi fungsi jaringan air dalam konsep rechanneling the city dan pedoman Kampung Tangguh adalah dokumen teknis yang dihasilkan selama Fase 3. Dokumen tersebut diharapkan mampu berkontribusi dan menjadi pedoman bagi peningkatan ketangguhan pada level paling kecil yakni kampung.
Dokumen dapat diunduh di bagian “Pengembangan Pengetahuan > Laporan > Dokumen Panduan Optimalisasi Konektivitas Aliran Air” dan “Dokumen Panduan Kampung Tangguh”.