Pelatihan Kesiapsiagaan Masyarakat terhadap Banjir Di Area Kanal Banjir Barat Semarang

Program Peningkatan Ketahanan Masyarakat Terhadap Banjir di Area Kanal Banjir Barat Kota Semarang merupakan kolaborasi antara Mercy Corps Indonesia dengan Initiative for Urban Climate Change and Environment (IUCCE) dan Initiative for Regional Development and Environmental Management (IRDEM) dengan pendanaan dari Zurich Foundation untuk membantu masyarakat agar dapat memiliki perencanaan yang matang dalam menghadapi risiko banjir. Kegiatan ini juga sejalan dengan Program Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang agar daerah-daerah yang rawan bencana lebih tanggap dan siap dalam menghadapi bencana. Dari beberapa aksi yang diusulkan masyarakat, telah ditentukan bahwa pembentukan dan penguatan Kelompok Siaga Bencana di 8 kelurahan yaitu Kelurahan Kalipancur, Manyaran, Bulustalan,Cabean, Petompon, Bulu Lor, Krobokan, dan Panggung Lor menjadi kebutuhan yang harus diprioritaskan. Setelah dibentuk 8 KSB yang ada di area Kanal Banjir Barat, kegiatan lain yang dilakukan yaitu Pelatihan Kesiapsiagan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir di Area Kanal Banjir Barat. Pelatihan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kapasitas KSB dalam menghadapi bencana.

 Pelatihan tersebut berlangsung 2 hari 1 malam yaitu 22-23 November 2017. Peserta dalam pelatihan ini yaitu Kelompok Siaga Bencana (KSB) dari 8 kelurahan di Area Kanal Banjir Barat yaitu Kelurahan Manyaran, Kelurahan Petompon, Kelurahan Krobokan, Kelurahan Bulu Lor, Kelurahan Bulustalan, Kelurahan Panggung Lor, dan Kelurahan Cabean. Dalam pelatihan tersebut terdapat beberapa materi yang disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kota Semarang, PMI Kota Semarang dan BRIMOB Simongan terkait bagaimana menghadapi bencana mulai dari pra, saat, dan pasca bencana.Beberapa materi yang disampaikan oleh narasumber antara lain : Kelurahan Tangguh Bencana, Logistik saat Bencana, materi Shelter, Komunikasi saat Bencana, materi Evakuasi, dan materi Pertolongan Pertama. Selain materi tersebut, peserta pelatihan juga melakukan kegiatan simulasi bencana. Masing masing KSB sebagai peserta pelatihan memainkan perannya sesuai dengan tupoksinya dalam KSB tersebut.

Melalui pelatihan ini, diharapkan peserta dapat lebih memahami tugas dari masing-masing bidang dalam KSB, baik pra maupun saat bencana terjadi dan peserta memiliki pengalaman yang dapat dibagikan kepada masyarakat di lingkungannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *