Abstrak
Semarang tergolong daerah yang rentan terhadap perubahan iklim. Seperti yang dinyatakan dalam penilaian kerentanan yang dilakukan oleh ISET et al. (2010), Semarang mengalami banjir dan kenaikan permukaan laut yang signifikan. Pemerintah Kota Semarang bekerjasama dengan beberapa stakeholder melakukan Flood Early Warning System (FEWS) dengan fokus pada sub-sistem drainase Bringin pada 2012-2014. Tim pemantauan dan evaluasi (M&E) adalah satu elemen proyek. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas M&E berdasarkan persepsi pemangku kepentingan selama implementasi proyek. Hasilnya menunjukkan bahwa tim M&E telah efektif dalam empat indikator: 1) memastikan hasil yang direncanakan tercapai; 2) meningkatkan dan mendukung proyek pengelolaan; 3) menciptakan kesepahaman dengan para pemangku kepentingan; 4) memastikan akuntabilitas proyek. Empat indikator lain yang harus ditingkatkan-meliputi: 1) menghasilkan pengetahuan baru dan dukungan pembelajaran; 2) memotivasi para pemangku kepentingan; 3) meningkatkan kapasitas pihak terkait; 4) mendorong dukungan publik dan politik.
Kata Kunci: Monitoring dan Evaluasi, Perubahan Iklim, Sistem Peringatan Dini Banjir