Program Peningkatan Ketahanan Masyarakat Terhadap Banjir di Area Kanal Banjir Barat ini dimulai sejak akhir tahun 2016 dan diawali dengan melakukan penilaian ketangguhan masyarakat terhadap banjir di 16 Kelurahan Area Kanal Banjir Barat Kota Semarang. Program ini merupakan kerjasama antara Mercy Corps Indonesia dengan Initiative for Urban Climate Change and Environment (IUCCE) dan Initiative for Regional Development and Environmental Management (IRDEM) dengan pendanaan dari Zurich Foundation. Kegiatan dalam program ini telah melibatkan stakeholder terkait di tingkat kelurahan dan kota. Untuk menginformasikan progres dari kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini, maka kegiatan diseminasi program dengan mengundang lebih banyak stakeholder terkait diperlukan.
Dalam acara tersebut, diawali dengan paparan dari Bapak Maryoto ( BPBD Kota Semarang ) terkait dengan informasi semua Program Ketangguhan Bencana BPBD Kota Semarang. Selain BPBD Kota Semarang, Bapak Gunawan Saptogiri ( Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang ) juga memberikan paparan terkait program yang ada di Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang yang berkaitan dengan pengelolaan sampah. Pada sesi selanjutnya, yaitu diisi dengan paparan dari Mercy Corps Indonesia dan IUCCE terkait penjelasan dan pengantar Program Peningkatan Ketahanan Masyarakat Terhadap Banjir di Area Kanal Banjir Barat Kota Semarang. Acara diseminasi ini ditutup dengan acara talkshow yang mengundang narasumber yaitu perwakilan tokoh KSB, tokoh peduli sampah, dan perwakilan lurah dari wilayah yang merupakan wilayah intervensi Program Peningkatan Ketahanan Masyarakat Terhadap Banjir di Area Kanal Banjir Barat Kota Semarang.
Pada Talk show tersebut, Bapak Yudi ( KSB Kelurahan Krobokan ), dan Bapak Agung Setyawan Sera ( KSB Kelurahan Cabean ) menceritakan terkait pengalaman selama menjadi anggota KSB, mengikuti pelatihan kesiapsiagaan, dan pengalaman selama Program Peningkatan Ketahanan Masyarakat Terhadap Banjir di Area Kanal Banjir Barat Kota Semarang berlangsung. Begitupun dengan Ibu Sri Murwati ( Kelurahan Manyaran), dan Ibu Siti Romelah ( Kelurahan Sampangan ) sebagai tokoh perwakilan peduli sampah juga menceritakan pengalaman ketika program tersebut berlangsung, baik dari segi ilmu yang didapat melalui pelatihan dan sosialisasi maupun pengalaman terkait pengelolaan persampahan yang ada dilingkungannya. Perwakilan lurah yaitu Bapak Kuspradianto ( Kelurahan Panggung Lor ) dan Ibu Indriastuti ( Kelurahan Kalipancur ) juga turut menyampaikan dukungan dan apresiasinya terhadap antusias warga untuk gotong royong dan menjaga lingkungan agar menjadi lebih baik.