Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia dan khususnya di Kota Semarang. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Dalam pelaksanaan program ini, IUCCE sebagai fasilitator salah satunya adalah merangkul berbagai pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam inisiatif ketahanan perubahan iklim perkotaan.
Fasilitasi yang dilakukan antara lain:
- Strategi Pemberdayaan Masyarakat
- Kemampuan untuk menyusun atau menulis artikel ilmiah, publikasi dan media KIE (Knowledge, Information, Education).
- Pengembangan materi dan material pelatihan untuk pemberdayaan masyarakat
- Pengembangan penulisan artikel ilmiah publikasi dan media KIE
Program yang diinisiasi oleh ACCCRN ini bekerjasama antara Pemerintah Kota Semarang bersama dengan IUCCE dan Mercy Corps Indonesia. Program ini memiliki tujuan umum yaitu Pengendalian Demam Berdarah yang di sebabkan oleh perubahan iklim. Program dilakukan di 6 kelurahan 6 (enam) Kelurahan percontohan yaitu: Kelurahan Kramas, Sumurejo, Sukorejo, Kalipancur, Jatisari, dan Tlogomulyo.
Perubahan Iklim ditandai dengan perubahan pola cuaca (temperature) dan curah hujan yang ekstrim, peningkatan curah hujan & kekeringan, peningkatan malnutrisi, peningkatan bencana terkait iklim dan perubahan distribusi vektor penyakit (vector borne diseases) seperti Demam Dengue (Dengue Fever).
Selain tujuan umum diatas, program ACTIVED juga memiliki tujuan lain yaitu:
- Memberikan pengetahuan mengapa pengendalian virus dengue itu penting dan kapan membawa penderita virus dengue ke fasilitas kesehatan.
- Memberikan keterampilan komunikasi perubahan perilaku, teknik fasilitasi dan memberikan umpan balik, serta membangun komitmen.
Saat ini dalam pengimplementasiannya, program ACTIVE sudah membina pihak sekolah (dokter kecil dan guru olahraga) dan masyarakat (puskesmas dan petugas kelurahan), untuk bersama-sama memberantas Demam Dengue di sekitar lingkungannya. Di Kota Semarang sendiri, penyebaran Demam Dengue sendiri paling banyak berada di Kecamatan Tembalang karena merupakan lokasi di Kota Semarang yang penduduknya paling padat dan dengan mobilitas tinggi. Untuk sasaran utama dari ACTIVED dalam menjalankan programnya adalah sekolah, khususnya untuk sekolah dasar, meliputi Guru, Puskesmas, UPTD Pendidikan Kecamatan dan Siswa itu sendiri. Selain itu ada juga sasaran dari Masyarakat yang meliputi Puskesmas, Kecamatan, kelurahan, dan Kader di Masyarakat.
Program ini juga melibatkan berbagai stakeholder Kota Semarang seperti pemerintah, akademisi dan masyarakat untuk bisa dapat mencapai tujuan dari program yang sudah disusun. Program ACTIVED ini akan berakhir di tahun 2016, diharapkan setelah program ini berakhir, Kota Semarang bisa terbebas dari Demam Dengue atau minimal Kota Semarang mampu untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya Demam Dengue.