Abstrak
Wilayah pesisir pedesaan di bagian utara Kecamatan Sayung berada pada daerah rawan banjir rob akibat abrasi dan kenaikan permukaan laut. Penelitian ini melihat kondisi lima desa yang mengalami banjir rob paling banyak dan mencoba mengukur ketahanan mata pencaharian masyarakat melalui survei rumah tangga. Indeks Ketahanan Mata Pencaharian (LRI) dan Radar Ketahanan digunkaan untuk menghitung skor dan tingkat ketahanan mata pencaharian. Empat dimensi (dimensi sosial, dimensi ekonomi, lingkungan dimensi, dan dimensi infrastruktur fisik) digunakan untuk mengekspresikan skor ketahanan mata pencaharian masing-masing wilayah studi. Desa Sriwulan memiliki skor tertinggi di antara wilayah studi dan memiliki tingkat mata pencaharian sedang ketahanan sedangkan Desa Timbulsloko yang memiliki skor terendah menjadi satu-satunya wilayah studi dengan ketahanan mata pencaharian tingkat rendah. Namun, hasil penelitian berupa kategorisasi skor dan level merupakan upaya yang digunakan untuk mendeskripsikan spektrum ketahanan mata pencaharian alih-alih ditujukan untuk menyediakan satu set klasifikasi. Semoga hasil penelitian ini dapat membantu dalam mengidentifikasi apa yang bisa dilakukan pertama kali berkaitan dengan pekerjaan membangun ketahanan masyarakat dan masyarakat di daerah rawan banjir rob.