Resilience Concept in Indonesian Small Town Development and Planning: a Case of Lasem, Central Java

Abstrak

Urbanisasi yang pesat di negara-negara berkembang telah membawa dampak yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam bidang ekonomi, sosial, dan yang paling menonjol aspek lingkungan. Banyak kota harus menghadapi tantangan karena risiko kerentanan bencana meningkat. Dalam menanggapi tantangan, konsep ketahanan kota telah diterapkan di banyak negara sebagai bagian penting dari kebijakan pembangunan saat ini. Di Indonesia, kerangka kebijakan tata ruang saat ini telah menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan kerentanan dan kapasitas lingkungan ke dalam dokumen rencana tata ruang. Namun, perhatian yang diberikan sebagian besar mengarah ke wilayah metropolitan atau perkotaan besar. Ketidakseimbangan kebijakan ini telah mengesampingkan masalah yang dihadapi oleh daerah perkotaan kecil atau kota kecil, meskipun telah dipahami akan pentingnya daerah perkotaan kecil atau kota besar. Padahal, permasalahan yang dihadapi kota-kota kecil tidak lebih sedikit dibandingkan dengan kota besar atau wilayah metropolitan, terutama yang berada di wilayah pesisir. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis bagaimana pembangunan dan perencanaan kota-kota kecil di pesisir daerah dalam mempertimbangkan konsep ketahanan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis yang dilakukan berdasar pada dokumen perencanaan dan data sekunder.  Penelitian ini memilih Lasem, sebuah kawasan perkotaan kecil di pesisir timur wilayah Jawa Tengah dengan sekitar 50.000 penduduk, sebagai lokasi studi. Penelitian ini menemukan bahwa kerangka kebijakan tata ruang saat ini masih kurang mengintegrasikan dimensi kerentanan dan ketahanan dalam kebijakan dan proses pengembangan. Penelitian ini kemudian merekomendasikan beberapa faktor yang penting untuk diintegrasikan dalam model pembangunan perkotaan masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *