Migration as Future Adaptive Capacity: The Case of Java — Indonesia

Abstrak

Jawa adalah pulau yang berkembang pesat di Indonesia. Hampir 70 persen penduduk perkotaan Indonesia tinggal di Pulau Jawa, sedangkan pulau ini hanya mencakup 6,75 persen dari total wilayah Indonesia. Pantai telah berkembang sebagai kawasan paling dinamis. Sejalan dengan sejarah kolonialnya, pengembangan awal strategi kawasan perkotaan di Jawa dimulai di kawasan pesisir dengan kota-kota berbasis perdagangan, seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya, tiga kawasan perkotaan terbesar di kawasan pesisir utara Pulau Jawa. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS, 2010), terdapat 63 kabupaten / kota yang berada di wilayah pesisir dari total 118 kabupaten / kota di Pulau Jawa. Terdapat hampir 75.000.000 penduduk yang tinggal di wilayah pesisir utara dan selatan pulau. Tingkat pertumbuhan penduduk tahunan adalah 2,2 persen, jauh di atas rata-rata nasional. Berbagai kegiatan yang mengarah pada mata pencaharian yang berbeda telah berkembang di daerah tersebut. Penduduk tidak hanya terkait dengan mata pencaharian berbasis laut, seperti nelayan dan petani ikan yang menjadi ciri sebagian besar wilayah pedesaan pesisir, tetapi juga kegiatan berbasis perkotaan, termasuk industri dan jasa di banyak daerah perkotaan di sepanjang pantai. Seperti yang biasanya terlihat pada fenomena urbanisasi yang terjadi di banyak negara berkembang di seluruh dunia, kegiatan industri dan jasa di kawasan perkotaan ini dapat dimiliki baik oleh sektor formal maupun informal.

Kata Kunci: Kapasitas Adaptif, Opsi Adaptasi, Penurunan Tanah, Sektor Informal, Wilayah Perkotaan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *