Abstrak
Urban farming (UA) telah menjadi konsep populer untuk menjembatani pertumbuhan perkotaan dengan penyediaan lahan pertanian yang memadai, pangan yang murah dan sehat. UA di Semarang mulai digalakkan oleh Pemerintah Kota Semarang sejak tahun 2015 dan melibatkan kelompok kesejahteraan keluarga untuk pelaksanaannya. Sebagian besar orang yang terlibat dalam aktivitas UA sering kali didasarkan pada hobi, sedangkan beberapa dari mereka mulai menjangkau bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi inisiatif dari pemerintah, masyarakat / individu, perguruan tinggi, dan korporasi untuk mempromosikan UA di Semarang. Metode yang digunakan dalampenelitian ini yaitu model analisis interaktif yang disajikan oleh Miles, Huberman, dan SaldaƱa. Dengan menguraikan inisiatif pertanian perkotaan di Semarang, studi menunjukkan bahwa inisiatif dari masyarakat / individu lebih menjanjikan untuk mempromosikan keberlanjutan daripada inisiatif yang datang dari pemerintah. Perbedaan utama antar inisiatif adalah karena partisipasi masyarakat untuk melakukan kegiatan UA jika bersumber dari minat dan keinginan mereka, sedangkan inisiatif dari pemerintah lebih cenderung mendorong partisipasi masyarakat dan sebagai bagian dari inovasi sosial.